Pindang Patin Tempoyak Khas Sebroyot, Lezat, Kuahnya Segar, Bikin Nagih!

Lubuk Linggau–Pindang Ikan patin khas sebroyot kota Lubuklinggau selalu menjadi salah satu menu pilihan untuk disajikan dan disantap siang-siang bersama nasi dan lalapan. untuk kita ketahui tempoyak adalah olahan daging buah durian yang difermentasikan. Rasanya asam segar, cocok diolah menjadi sambal atau makanan berkuah.

Ikan patin tempoyak ada saat Lubuklinggau sedang musim durian. Di saat itu juga pengusaha kuliner atau warung pindang biasanya akan menyajikan menu pindang ikan patin tempoyak, seperti Rumah Makan Sebroyot Lubuklinggau.

Nah, saat musim durian seperti ini, Rumah Makan Sebroyot akan menyajikan menu makan siang pindang ikan patin tempoyak.

“Kalau saat musim durian, harga durian murah dan kita yang menjual pindang pasti akan menyajikan menu pindang ikan patin tempoyak,” ujar Manager Rumah Makan Sebroyot, Mahendra Apriyansah saat diwawancarai Lubuklinggau update pada selasa, (09/01/24) sore.

Menurut Hendra, sapaan akrabnya, pindang ikan patin tempoyak ini memiliki keistimewaan sendiri dari pindang lainnya karena ditambah dengan tempoyak, buah durian yang difermentasikan.

“Sehingga aromanya lebih khas. Untuk rasanya gurih, asam, dan manis berasal dari tempoyak tersebut sudah tentu menggugah selera Makan anda,” katanya.

Selain itu, specialnya ikan patinnya kita kelola langsung kita beli dari nelayan. untuk cara memasak pindang ikan patin tempoyak ini sedikit berbeda dengan pindang biasanya. Yakni ditambah cabai giling merah, kunyit, dan serai. Lalu ditambah garam dan gula serta penyedap.

“Menu pindang ikan patin tempoyak di Rumah Makan Sebroyot dijual Rp 45 ribu per porsi, sudah termasuk sambal kemang khas sebroyot dan lalapannya. Nah jika ingin memesannya bisa datang saja langsung karena kita selalu ready, fasilitas ada juga free WiFi dan Karaokean. So tunggu apa lagi buruan kesini, makan bersama keluarga di Rumah Makan Sebroyot yang beralamat di Jalan Yossudarso Majapahit kota Lubuklinggau,” tutupnya. (*)

Penulis: LorenzaEditor: Rah Zainal
error: Maaf Konten Di Proteksi