Palembang, BLLG – Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio dijemput langsung Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro ke Mapolda Sumsel Senin (2/8/2019). Heriyanti akan ditetapkan tersangka kasus uang hibah Rp2 Triliun yang tidak benar.
Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel pukul 12.59 WIB dan langsung digiring masuk ke ruang Dir Ditkrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.
Menggunakan batik biru dengan celana panjang hitam, Heriyanti berusaha menghindari awak media dengan terus berjalan cepat seraya menutupi wajahnya menggunakan tangan. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya.
Sementara itu Dir Ditreskrimum Polda Sumsel, Hisar Siallagan saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar terkait penjemputan Heriyanti. Termasuk status Heriyanti saat ini belum juga ada keterangan terkait hal tersebut.
“Nanti saja ya,” ujarnya dilansir dari Tribun Sumsel.
Hingga berita ini diturunkan, Heriyanti masih berada di Mapolda Sumsel. Saat dikonfirmasi ke sejumlah pejabat kepolisian yang ada di Polda Sumsel dan membenarkan bahwa status Heriyanti sudah ditetapkan tersangka.
Keluarga besar almarhum pengusaha Akidi Tio viral pascamembantu masyarakat Sumatera Selatan yang terdampak pandemi Covid-19. Tak tanggung-tanggung, bantuan yang diberikan keluarga pengusaha asal Langsa, Nangroe Aceh Darussalam ini mencapai Rp2 triliun.
Donasi fantastis ini viral setelah diunggah oleh akun Facebook Humas Polda Sumsel pada Senin (26/7/2021) kemarin. Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, Salah satu arah bantuan keluarga Akidi Tio terkait ketersediaan oksigen, obat, insentif bagi tenaga medis, dan penyediaan tempat isolasi bagi masyarakat umum.
Terpenting juga menambah laboratorium reaksi berantai polimerase (PCR) yang kini hanya ada 15 unit dan total berkapasitas 2 ribu sampel per hari.
“Nanti kita koordinasikan dengan tim ahli agar bisa direalisasikan,” ujar Eko.
Jika dibandingkan dengan alokasi anggaran pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, donasi Rp2 triliun keluarga Akidi Tio memang tak main-main. Bahkan, jumlah tersebut lebih besar dari alokasi pembagian 2 juta paket obat untuk pasien Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman) senilai Rp1,17 triliun.
Setara Pembangunan Rumah Sakit
Selain itu, sumbangan Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio ini juga hampir setara dengan dana pembangunan berbagai pusat rumah sakit darurat penanganan Covid-19, yang dikucurkan Sri Mulyani sekitar Rp2,75 triliun.
“Asrama haji dikonversi jadi RS Darurat di Pondok Gede, Surabaya, Boyolali, Bandung, Yogyakarta, itu membutuhkan Rp 2,75 triliun untuk konversi mereka untuk melengkapinya,” tuturnya dilansir dari liputan6.com. (*)