Tarawih di Lubuklinggau Diperbolehkan, Tapi Harus Terapkan Prokes

 

Berita Lubuklinggau.com – Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono menjelaskan, tidak ada larangan untuk salat tarawih pada saat bulan Ramadan di Lubuklinggau. Maka pihaknya akan menyiapkan pengamanan.

“Demi memberi kenyamanan untuk beribadah salat tarawih dan puasa karena diperbolehkan kita berikan pengamanan, tapi kita minta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya, Rabu (7/4/2021).

Ia pun mengimbau, kepada masyarakat dan pengurus masjid setiap mau beribadah untuk benar-benar memperhatikan prokes, supaya jangan sampai momen Ramadan angka terpapar covid -19 terus meningkat.
“Termasuk petasan dan tawuran juga jadi perhatian kami, kami akan lakukan patroli langsung dan mengimbau kepada orang tua untuk sama-sama mengawasi anak-anaknya masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe mengumumkan, masyarakat diperbolehkan menggelar shalat tarawih secara berjemaah selama pelaksanaan Ramadan 2021.

“Boleh sekarang tarawih tapi harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) ya, jangan tidak taat prokes,” katannya, usai menghadiri acara di gedung keseniaan, Rabu (7/4/2021).

Ia pun meminta masyarakat jangan terlena, jangan mentang-mentang diizinkan menganggap boleh bebas, harus diingat belum semua masyarakat Lubuklinggau dilakukan vaksinasi.

“Tentu kita minta semuanya harus menjaga itu, nanti pada saat pelaksanaannya kita akan perintahkan Pol PP untuk melakukan pantauan dilapangan,” ungkapnya.

Selain itu, nanti petugas kesehatan dan tim terpadu akan diturunkan, termasuk nanti pelaksanaan pasar beduk juga diperbolehkan, namun lagi-lagi harus taat prokes.

“Yang itu boleh (pasar beduk), yang tidak boleh bulan Ramadan ini tempat karaoke saya minta tutup dulu, rumah makan juga kita ingatkan untuk minggu pertama kira minta tutup dulu,” pintanya.

Menurutnya, mengapa rumah makan untuk minggu pertama harus tutup, karena demi menghormati orang-orang yang berpuasa, setelah minggu kedua silahkan buka lagi asalkan saling toleransi.

“Minggu kedua silahkan, tapi toleransilah hormati pakai tirai agak tertutup jangan dibuka lebar-lebar, karena mau melarang tidak boleh kita bukan negara Islam,” terangnya. (*)

error: Maaf Konten Di Proteksi