WHO Ingatkan Kembali Bahaya Varian Baru dan Lebih Cepat Menyebar

Pekerja menyemprot tanah dengan disinfektan di pasar Baishazhou selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditugaskan untuk menyelidiki asal-usul virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, 31 Januari 2021. [REUTERS/Thomas Peter]

BLLG- Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengingatkan munculnya varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya akan menyebar ke seluruh dunia. Penyebaran varian baru ini dikhawatirkan akan mempersulit penghentian pandemi.

Pengumuman itu merupakan berita buruk di saat beberapa negara sedang memerangi gelombang infeksi baru virus covid-19 varian Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India.

“Pandemi belum selesai,” kata Komite Darurat WHO dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 15 Juli 2021, setelah pertemuan sehari sebelumnya.

Ketua Komite Darurat WHO Didier Houssin mengakui kepada wartawan bahwa tren baru-baru ini mengkhawatirkan. “Kita masih mengejar virus ini dan virus masih mengejar kita,” ujar Houssin.

 

Padahal satu setengah tahun telah berlalu sejak WHO pertama kali mendeklarasikan apa yang disebut Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC).

Empat varian Covid-19 yang mendominasi pandemi global saat ini yaitu Alpha, Beta, Gamma dan varian Delta yang menyebar dengan cepat. Selain empat varian tersebut, WHO memperingatkan bahwa yang lebih buruk bisa terjadi di masa mendatang.

“Kemungkinan kuat munculnya dan penyebaran global varian baru yang mungkin lebih berbahaya dan lebih menantang untuk dikendalikan,” ujar Houssin.

WHO menyatakan varian yang harus mendapat perhatian lebih ketika lebih menular, lebih mematikan dan tak mempan terhadap vaksin.

Pandemi, kata Houssin, menjadi tantangan secara global terutama dengan negara-negara yang tuntutan kesehatan, ekonomi dan sosial berbeda.

“Negara-negara dengan akses vaksin dan sistem kesehatan yang baik, berada di bawah tekanan untuk membuka kembali masyarakat sepenuhnya,” katanya.

Di sisi lain negara-negara dengan akses vaksin Covid-19 yang terbatas mengalami gelombang infeksi baru. Kepercayaan masyarakat juga turun serta meningkatnya kesulitan ekonomi. “Dalam beberapa kasus meningkatkan kerusuhan sosial,” ujarnya.

Para ahli mengingatkan penggunaan masker, menjaga jarak fisik, kebersihan tangan, dan meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan tetap menjadi kunci untuk mengurangi penularan.

error: Maaf Konten Di Proteksi