Seorang gadis di Kota Lubuklinggau, bernama Agnes Putri Mega Kristina (19) mengalami penganiayaan oleh pacarnya sendiri karena cemburu. Korban ditonjok dan digigit hingga berdarah dan pingsan.
Penganiayaan dilakukan pelaku berinisial D di sekitar SD negeri 10, Kelurahan Siderejo, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumsel, Sabtu malam (22/5/2021).
Pelaku melakukan penganiayaan atas dasar cemburu buta karena korban mendapat telepon dari teman lelakinya. Bahkan, pelaku juga membanting dan merusak handphone (HP) korban hingga hancur berkeping-keping.
Korban Agnes saat ditemui di rumahnya di Gang Gelatik, Kelurahan Keputraan, Kecamatan Lubuklinggau Barat, menceritakan kronologi kejadian. Berawal pada Sabtu (22/5/2021) sekitar pukul 19.30 WIB, ia dijemput oleh D di rumahnya. Keduanya memang pasangan kekasih dan akan menikmati malam Minggu bersama.
“Saya diajak D jalan-jalan, terus kami isi bensin, tiba-tiba HP saya berbunyi ada telepon masuk, dan ternyata yang menelepon itu teman cowok,” kata Agnes, Senin (24/5/2021).
Kemudian D menayakan siapa cowok yang telpon, dan dijawab oleh korban kalau yang telpon itu adalah temannya. Namun pelaku tetap tidak percaya dengan yang disampaikan korban. Sehingga sepanjang perjalanan pelaku terus marah-marah di atas sepeda motor, dan korban tidak menanggapi kemarahan pelaku yang dianggap tidak jelas. “Memang pelaku itu sudah dari hari sebelumnya merajuk,” ujarnya.
Ternyata aksi diam Agnes membuat pelaku semakin marah, sambil berkata kepada korban, kenapa diam saja, padahal salah dan tidak mengakui kesalahan. Setelah itu, tangan korban mulai dicubit oleh pelaku, Kemudian pelaku mengajak korban masuk ke Jalan Bangau di dekat SDN 10, dan penganiayaan terjadi. “D itu marah kenapa saya tidak mengakui kalau saya yang salah,” katanya.
Melihat pelaku bertambah marah, korban lalu langsung turun dari sepeda motornya, namun pelaku langsung merampas HP milik korban. Agnes sempat melawan dan berusaha mengambil HP-nya kembali, namun pelaku malah menggigit tangannya.
Kemudian HP korban langsung dibanting berkali-kali, diinjak hingga patah menjadi tiga bagian. “Sudah merusak HP, dia (pelaku) menonjok kepala saya, dan aku diam saja, terus dia tonjok lagi hingga lima kali, lalu saya tersungkur,” kata Agnes. Karena terjatuh, lalu pelaku menyekap tubuhnya dan menggigit punggung sampai berdarah. Setelah kejadian itu pelaku ngajak pulang. Karena HP itu rusak, korban tidak mau diajak pulang dan berharap agar pelaku menggantinya.
Setelah itu korban diantar oleh pelaku persimpangan gang rumah korban, korban terus merengek meminta agar HP diganti. Karena pelaku terus marah-marah sehingga setiba di persimpangan gang rumah korban. Korban langsung melompat dari sepeda motor pelaku, dan membawa remot kontak sepeda motornya.
Karena remot sepeda motor dipegang korban, pelaku kesal dan meninggalkan sepeda motornya dan menyerahkan kepada korban. “Ambilah motor ini, dan aku mau berlari,” kata korban menirukan perkataan pelaku. Setelah sepeda motor itu ditinggalkan pelaku, lalu sepeda motor itu dibawa korban ke rumah tantenya.
Karena saat itu korban takut pulang kerumah karena HP miliknya dirusak oleh sang pacar. “Setelah kejadian saya tidak berani pulang ke rumah dan saya pulang ke rumah tante, lalu tante bersama saya mendatangi rumah orang tua pacar saya di Kelurahan Ulak Lebar untuk meminta ganti HP,” katanya. Lalu korban bersama tantenya pulang.
Tidak lama kemudian, korban diajak tantenya kembali ke rumah orang tua pelaku, karena wajah korban dipenuhi luka lebam. Namun tiba di rumah pelaku, korban pingsan sehingga dilarikan ke RSUD Sobirin Musi Rawas. Kapolsek Lubuklinggau Barat AKP Luhut melalui Katim 29 Bon mengatakan, jika kasus ini sudah dilaporkan korban.
Saat ini kasus ini sedang dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat. “Kita sudah mengamankan beberapa barang bukti, seperti baju korban, HP dan barang bukti lainnya. Kita imbau agar pelaku segera menyerahkan diri,” katanya. Pelaku kini sedang diburu dan semoga pelaku cepat ditangkap, dan bisa menjalani proses hukum yang berlaku.