Sebagai satu-satunya perempuan dari wilayah Musi Rawas (Mura) dan Kota Lubuklinggau yang akan melangkah ke Senayan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) I, Hj Fifi Agustini siap meningkatkan taraf hidup, serta mengembangkan segala potensi dan kemampuan kaum hawa sebagai agen penggerak atau agent of change.
Demikian terungkap saat Bu Fifi, sapaan akrab istri salah seorang putra daerah Mura, H Akmaludin Mustofa yang berasal dari Mandiaur tersebut, melaksanakan sosialisasi diri di sejumlah wilayah di Kabupaten Mura dan Kota Lubuklinggau, beberapa hari lalu.
Pantauan media beritalubuklinggau.com, sosialisasi Bu Fifi berjalan sukses dan dihadiri ratusan warga setempat yang antusias menyambutnya untuk menyampaikan banyak gagasan serta keyakinan besar bahwa perempuan pasti mampu meningkatkan potensi dan berdayaguna untuk Indonesia maju.
“Sebab kecintaan saya pada daerah ini (Mura dan Lubuklinggau, red), maka saya yakin dan percaya bisa bersama-sama masyarakat guna memperbaiki, membangun daerah khususnya di bidang pemberdayaan wanita dan perlindungan anak,” jelas Bu Fifi Agustini kepada berita lubuklinggau.com.
Dalam kesempatan tersebut, tambah bacaleg wanita DPR RI satu-satunya dari Mura yang menetap di Kota Lubuklinggau itu menekankan akan pentingnya pendidikan sejak dini demi membangun karakter anak khususnya perempuan yang merupakan titik awal dari pengembangan ke tingkat pendidikan selanjutnya.
“Selain juga untuk tumbuh kembang pola pikir serta kemampuan pengembangan pola belajar yang akan dilakukan oleh anak didik yang mengenyam pendidikan di bangku sekolah,” tegasnya.
Selain itu, kepada generasi muda di wilayah tersebut, Bu Fifi juga mengajak dan mengarahkan agar tidak gengsi untuk berprofesi di bidang pertanian dan perkebunan. Karena tambah dia, hasil pertanian dan perkebunan di wilayah Mura maupun Lubuklinggau cukup melimpah dan menjanjikan.
“Namun, perlu diberikan pelatihan, terutama untuk kaum perempuan untuk menambah penghasilan. Misalnya suatu daerah punya hasil yang bisa diberdayakan, seperti alpukat, bisa diajarkan untuk membuat olahan berbahan dasar alpukat dan lain sebagainya, dan utk branding dan marketingnya juga diarahkan,” kata Bu Fifi.
Hasil kebun, sambung dia, jika diolah dengan baik, akan menjadi sumber penghasilan yang cukup. Hal itulah yang harus diinformasikan kepada kaum milenial. “Profesi sebagai petani itu sangat menjanjikan. Saya melihat banyak rumah dan kehidupan layak di Mura dan Lubuklinggau itu adalah hasil sebagai petani,” tutupnya.
Di kesempatan yang sama, Susanto (45) warga setempat, mengaku sangat antusias dan kagum terhadap ide serta gagasan Bu Fifi tersebut. “Betul sekali dan kami sangat setuju kalau pembentukan karakter anak itu memang sejak dini. Terutama pendidikan maupun pengenalan bidang pertanian dan perkebunan. Jadi anak-anak tidak gengsian,” ujar Susanto.
Seorang warga lainnya, Ayu Andira (22) turut menimpali kalau kaum hawa khususnya butuh sosok seperti Bu Fifi yang siap memperjuangkan wanita untuk lebih berdayaguna dan berpenghasilan. “Kami butuh wakil rakyat yang mau memperjuangkan nasib perempuan, khususnya di wilayah Mura dan Lubuklinggau ini. Semoga kelak Bu Fifi duduk di kursi legislatif DPR RI bisa merealisakan ide dan gagasannya tadi,” timpal Ayu Andira. (redaksi)