Lubuklinggau,Bllg- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bapak H. Mustafa Kamal, SS yang merupakan anggota dari Komisi X beserta jajaran mengunjungi Lapas Kelas IIA Lubuklinggau guna memperat silahturahim kepada petugas serta memberikan motivasi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas, Kamis (14/10).
Disambut langsung oleh Kalapas Lubuklinggau, Bapak Imam Purwanto kegiatan yang berlangsung di aula Lapas ini diikuti seluruh petugas dan perwakilan dari Warga Binaan dilapas. Dalam sambutannya Imam Purwanto mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Mustafa Kamal yang berkenan untuk mengunjungi lapas lubuklinggau dalam rangka memperat tali silahturahim dan memberika motivasi kepada WBP .
“Saya selaku Kalapas mengucapkan ribuan terima kasih kepada bapak H. Mustafa Kamal yang berekenan mengunjungi Lapas kami dalam rangka memperat tali silahturahim serta saya berharap bapak mau memberikan motivasi kepada warga binaan disini”,sambut kalapas.
Selanjutnya Bapak H.Mustofa Kamal, SS selaku anggota DPR RI Komisi X memberikan motivasi kepada petugas dalam menjalankan tugas serta WBP yang sedang menjalani hukuman harus tetap menjaga kesehatan sesuai dengan Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang mana bukan hanya kesehatan yang diutamakan namun kebugaran juga menjadi perhatian.
“Sekarang bukan hanya perlu sehat namum juga harus bugar sesuai dengan Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan Nasional apalagi dimasa pandemi covid sekarang”, ucap Mustafa.
Beliau juga memberikan pesan khusus kepada WBP agar tetap mendekatkan diri kepada Tuhan dalam menjalankan hukuman karena keberadaan di Lapas merupakan momentum untuk muhasabah diri atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan saat diluar Lapas.
“Jadikan ini momentum untuk muhasabah diri dan semakin dekat kepada tuhan karena tidak ada dosa yang tidak diampuni kecuali meduakan Tuhan”, sambung angota DPR RI
“Saya pribadi juga mengapresiasi Kalapas beserta jajaran yang mampu membina WBP dalam pembinaan keagamaan dan keterampilan walaupun keadaan Lapas yang melebihi kapasitas” tutup beliau. (*)