Lubuklinggau- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Model Lubuklinggau, saat ini mengalami penambahan Guru sebanyak 11 orang. Demikian disampaikan Kepala MAN 1 Model Lubuklinggau, Taslim.
Dirinya menjelaskan, Kakanwil Kemenag Sumsel Dr. Drs. H. Mukhlisuddin menyerahkan 16 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ke Kemenag Kota Lubuklinggau, untuk disebarkan sesuai bidang masing-masing.
Ke-16 orang CPNS tersebut mereka disebarkan dan diserahkan ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Lubuklinggau 11 orang, ke MTS Kota Lubuklinggau tiga orang, di MAN 2 dan Kemenang Kota Lubuklinggau satu orang.
Jadi, kita mendapat tambahan 11 guru CPNS baru,”kata Taslim.
Dijelaskan ia, Guru CPNS itu mengajar mata pelajaran fiqih, Aqidah Akhlaq, Al Quran Hadits, Kimia, Fisika, Ekonomi, Sosiologi, Olahraga dan Seni Budaya.
Sementara ke-5 orang CPNS itu tiga diserahkan ke MTsN 1 Lubuklinggau, MAN 2 Lubuklinggau dan Kemenag Kota Lubuklinggau.
Dengan adanya CPNS baru ini, kami harapkan dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk MAN 1 Kota Lubuklinggau.
Baik dari segi pembelajaran, maupun dari konteks peningkaan kreatifitas siswa,”harap ia.
Lebih lanjut ia menjelaskan CPNS yang menerima SK ini merupakan peserta seleksi CPNS Formasi Tahun 2019. Dari 7.258 pendaftar seleksi CPNS Kemenag Sumsel, yang lulus seleksi administrasi dan berhak mengikuti seleksi CAT (computer assisted test) berjumlah 5.300 orang.
Selanjutnya yang lulus dan berhak mengikuti seleksi kompetensi bidang (SKB) berjumlah 253 orang dan akhirnya yang diterima menjadi CPNS Kemenag Sumsel berjumlah 106 orang.
Dari 106 orang ini kemudian diajukan permohonan penerbitan NIP (nomor induk pegawai) ke pusat,”jelasnya.
Ia menambahkan saat ini sudah terbit 105 SK. Pada 12 Januari lalu sudah diserahkan 87 SK dan hari ini 18 SK. Jadi tinggal satu orang lagi yang masih masih menunggu persetujuan penerbitan NIP.
Ia juga mengatakan sebaran 106 CPNS tersebut terdiri dari Banyuasin lima orang, Empat Lawang 13 orang, Musi Banyuasin 11 orang, Musi Rawas Utara empat orang, Lubuklinggau 16 orang, Prabumulih enam orang, Lahat sembilan orang, Ogan Ilir tiga orang, OKU Selatan sembilan orang, PALI empat orang, OKI delapan orang, Muaraenim tujuh orang, pagaralam tujuh orang, Musi Rawas dua orang, dan OKU Timur dua orang.(*)