Luar Biasa! Pemkot Lubuklinggau Raih 11 Kali Berturut-turut Opini WTP BPK

Lubuklinggau, BLLG – Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau kembali menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk Tahun 2021. Hal ini terasa istimewa karena Kota Lubuklinggau secara berturut-turut sejak Tahun 2011 telah mendapatkan opini tersebut, dengan kata lain Pemkot Lubuklinggau mendapatkan 11 kali secara beruntun opini WTP BPK ini. Hal ini sudah cukup menasbihkan Kota Lubuklinggau menjadi kota yang mendapatkan apresiasi kategori 10 kali berturut-turut dalam menerima WTP.

Penyerahan penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemkot Lubuklinggau, AH. Ritonga, Kamis (22/09/2022) di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jalan Senen Raya, No. 1, Jakarta, pada acara puncak Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akutansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2022.

Penghargaan yang didapat oleh Pemkot Lubuklinggau itu sendiri diumumkan melalui akun Media Sosial Facebook Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Lubuklinggau.

Dalam keterangan akun tersebut, cukup banyak pejabat Pemkot Lubuklinggau yang ikut mendampingi Ritonga. Seperti Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, M. Johan Iman Sitepu, Kepala DPMPTSP, Hendra Gunawan, Kepala Dinas PU, Achmad Asril, Kepala Dinas Perkim, Trisko Defriansyah, Kepala Dinas Kesehatan, Erwin Armeidi, Inspektur, Resta Irawan, Kepala Dinas Sosial, Hasan Andria, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Kabag Protokol Pimpinan, Ongki Pranata.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, Hadiyanto, dalam laporannya menyampaikan tema Rakernas tahun 2022 ini adalah mengawal akuntabilitas keuangan dan kinerja untuk pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.

“Kemenkeu senantiasa berusaha menjaga dan meningkatkan esensi serta kualitas penyelenggaraan Rakernas akuntansi dari tahun ke tahun, antara lain mengangkat tema aspek akuntabilitas kinerja,” ujarnya dikutip melalui mmc.kalteng.go.id.

Lebih lanjut Hadiyanto mengungkapkan, Rakernas akuntansi tahun 2022 ini bertujuan untuk memberikan apresiasi atas raih Opini WTP dari BPK kepada Kementerian Keuangan, Lembaga dan Pemerintah Daerah.

“Puncak acara dilaksanakan secara hybrid yang hadir secara fisik dan mengikuti secara daring. Dapat Kami laporkan bahwa untuk acara puncak hari ini terdiri dari dua agenda, pertama penyerahan penghargaan kepada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk kategori 15 kali WTP, 10 kali WTP, 5 kali WTP atau lebih, dan WTP atas laporan keuangan tahun 2021,” tutupnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menilai Indonesia lebih baik dari negara di ASEAN dan bahkan negara G20 sekalipun. Pernyataan ini berdasarkan prestasi yang dicapai Indonesia pasca pandemi.

“Kita termasuk negara dari sedikit negara yang pada tahun 2021 ekonominya melewati masa pre-pandemic, bahkan pertengahan tahun, itu luar biasa,” kata Sri Mulyani.

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan bahwa banyak negara ASEAN, G20, atau negara lain di luar negara G20 atau ASEAN yang sampai hari ini belum mencapai atau pulih ekonominya melewati kondisi pre-pandemic.

Prestasi ini, sambungnya, tak terlepas dari peran dari Kementerian dan Lembaga, serta para Kepala Daerah dalam mengelola anggaran yang didapatkannya sehingga mampu mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.

Rangkaian acara Rakernas ini telah dimulai sejak 22 Agustus lalu dengan 4 rangkaian acara.

Pertama, melaksanakan 5 jenis perlombaan, yaitu lomba cerdas cermat secara online, komik digital, infografis, storytelling, dan menulis artikel.

Kedua, mengadakan webinar dengan tema Generari Juara Peduli Akuntabilitas Keuangan Negara pada 19 September, dan memberikan layanan coaching clinic selama dua hari, pada 20-21 September 2022.

Ketiga, menggelar pameran layanan dan produk unggulan. Dan keempat acara puncak Rakernas yang terdiri dari 2 agenda, penyerahan penghargaan kepada lembaga dan pemerintah daerah dengan opini WTP, dan talkshow.

error: Maaf Konten Di Proteksi