Suasana Haru Warnai Wisuda Tahfidz Qur’an 28 WBP Narkotika Muara Beliti

Muara Beliti, BLLG– Suasana haru dan penuh harapan terasa di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti ketika puluhan santri berhasil menyelesaikan program pembinaan Al-Quran. Acara wisuda yang diadakan di Masjid At-Taubah Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti tersebut menjadi bukti nyata upaya rehabilitasi yang berfokus pada pendidikan keagamaan.

Dengan mengusung tema “mencetak generasi penghapal al’quran ” sebanyak 28 orang WBP selaku santri tahfiz qur’an Lapas Narkotika Kelas IIA Muara beliti diwisudakan pada Jum’at, 22 Desember 2023. Kegiatan tahfiz qur’an ini telah dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan mulai dari bulan juni – desember 2023 dan kegiatan ini merupakan wisuda yang ke -3 sejak tahun 2021. Program Pembinaan ini bekerjasama dengan Penyuluh Agama dari Kantor Kementerian Agama Kota Lubuklinggau dan Pesantren Riyadhul Muta’alimin. Para santri diberikan pelatihan-pelatihan baca dan memahami Al-Quran. Diharapkan dengan bekal yang mereka peroleh, para wisudawan dapat melangkah kembali ke masyarakat dengan percaya diri dan kemampuan yang lebih baik.

Dalam sambutannya, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Ronald Heru Praptama menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap usaha dan dedikasi para santri dalam menyelesaikan program pembinaannya di tengah keterbatasan lingkungan. “Wisuda ini adalah bukti konkret bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah dan memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat, Kalau di dipesantren ada penghapal Al-Quran itu hal yang biasa, tapi di dalam Lapas bisa menghapal Al-quran ini yang tidak biasa.”

Kalapas juga menambahkan ” Pembinaan kerohanian di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti sudah sangat baik, beliau berpesan sebagai seorang muslim diharapkan kepada seluruh WBP agar dapat sholat semuanya, bagi yang belum bisa agar dapat mengikuti pembinaan kerohanian yang di laksanakan di lapas” lanjutnya

Dengan suksesnya acara wisuda ini, memberikan kesempatan kedua bagi para narapidana untuk memperbaiki diri dan mengambil langkah-langkah positif menuju masa depan yang lebih cerah. Wisuda santri di Lapas ini membuktikan bahwa perubahan positif adalah hal yang mungkin dicapai melalui pendidikan dan bimbingan walaupun dengan keterbatasan lingkungan. (*)

error: Maaf Konten Di Proteksi