Program Standarisasi Kualitas Ustadz/Ustadzah BKPRMI Lubuklinggau Resmi Dilaunching

Lubuklinggau, BLLG – Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Lubuklinggau menggelar Launching Standarisasi Kualitas Ustadz/Ustadzah TK/TPA binaan BKPRMI yang dilaksanakan di Masjid Az-Zuhro Ma’Aris, Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Selasa (04/10/2022) sekira Pukul 07.30 WIB.

Program yang juga merupakan turunan dari program Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (LPPTKA) BKPRMI Sumsel tersebut diikuti 100 orang guru TK/TPA unit binaan BKPRMI Lubuklinggau.

Ketua BKPRMI Kota Lubuklinggau, Hasbi Mustofa, dalam laporannya menjelaskan bahwa guru TK/TPA di bawah binaan BKPRMI Kota Lubuklinggau menyentuh angka 1.150 orang.

“Kami sampaikan bahwa saat ini Ustadz/Ustadzah kita sudah berjumlah 1.150 ustadz/ustadzah. Yang ikut hari ini saat launching program 100 orang. Ini 1.150 guru kita akan secara maraton kita standarisasi selama beberapa waktu ke depan,” ujar Hasbi.

Hasbi juga menjelaskan bahwa setelah acara launching yang dihadiri langsung oleh perwakilan dari DPW BKPRMI Sumsel untuk menguji, untuk selanjutnya secara bertahap akan dilaksanakan standarisasi dari tiap-tiap kecamatan oleh tim dari BKPRMI Kota Lubuklinggau yang berjumlah 6 orang.

“Selanjutnya secara bertahap tim penguji akan berasal dari DPD BKPRMI Lubuklinggau yang sudah dilatih dan diuji oleh tim DPW BKPRMI Sumsel. 6 orang inilah yang akan melanjutkan standarisasi di tiap-tiap unit TK/TPA binaan BKPRMI Lubuklinggau sampai 1.150 guru kita distandarisasi,” sambung Hasbi.

Menurut Hasbi program tersebut sebagai bentuk peningkatan kualitas guru ngaji untuk menciptakan anak-anak didik yang juga berkualitas.

“Program ini sebagai langkah meningkatkan pengetahuan dan bacaan Alqur’an ustadz/ustadzah kita. Dengan peningkatan kualitas diharapkan juga dapat menciptakan bibit yang berkualitas pula. Kami juga haturkan terimakasih kepada pihak yang sudah mendukung secara moral maupun material khususnya Pemkot Lubuklinggau. Semoga BKPRMI bersama Pemkot Lubuklinggau bisa mengambil peran untuk mengentaskan buta aksara Alqur’an di Lubuklinggau,” tutup Hasbi.

Direktur Wilayah (Dirwil) LPPTKA BKPRMI Sumsel, H. Zulfikar Ali Fajri, menyambut baik agenda standarisasi ustad/ustadzah ini. Ia mengungkapkan Lubuklinggau telah memiliki penguji yang sudah distandarisasi sehingga dapat melanjutkan tugas Standarisasi di Lubuklinggau.

“Beberapa waktu yang lalu kami sudah menguji calon penguji dari Lubuklinggau, dan 6 yang lulus dari Lubuklinggau. Inilah nanti yang akan menjadi perpanjangan DPW untuk secara maraton melakukan standarisasi sampai 1.150 ustadz/ustadzah semuanya distandarisasi,” ungkap Zulfikar dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa tim penguji daerah harus keliling langsung ke DPK-DPK untuk memastikan keseriusan tes dan tanpa adanya nepotisme.

“Kalau hari ini ada bapak/ibu yang tidak lulus nanti paling lama 6 bulan bisa mengulang lagi ke penguji daerah. Para penguji juga harus berintegritas, bila perlu datangi langsung DPK-DPK untuk memastikan keseriusan tes ini. Harapan kita dengan standarisasi ini bisa mendapatkan data yang valid siapa saja yang menjadi bagian dari BKPRMI,” Jelas Zulfikar.

Ia menerangkan bahwa yang telah lulus standarisasi akan mendapatkan piagam yang ada barcode yang bisa di scan dan memiliki kode nomor masing-masing yang terhubung ke data pusat, bahkan menurutnya, piagam akan ditandatangani juga oleh Kepala Kantor Kemenag Sumsel sehingga piagam menjadi resmi dan diakui oleh negara. Standarisasi ini juga dapat menjadi stretching untuk perapian administrasi nomor unit TK/TPA yang setelah ini, unit baru yang di bentuk harus lulus standarisasi dan punya buku pedoman baru bisa mendapat nomor unit.

“Tidak banyak organisasi yang serius dalam memberikan pelayanan, bahkan sampai membuat kurikulum dan pedoman sendiri, tapi BKPRMI ada dan membuat itu,” pungkas Zulfikar.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Lubuklinggau, Abdul Haris Putra, merasa bersyukur dengan adanya BKPRMI ini.

“Ustadz/ustadzah adalah guru. Kalau anak ada standar, guru juga harus ada standar. Syarat minimal kriteria sebagai guru. Guru pun saat ini harus bisa lebih cepat belajar dari anak didik. Kita bersyukur ada BKPRMI sebagai manager control untuk membimbing cara mengajar kita,”  ujar Abdul Haris.

Walikota Lubuklinggau, H. SN. Prana Putra Sohe, melalui Sekretaris Daerah, Imam Senen, menyambut baik dan mengapresiasi kepada BKPRMI baik PW Sumsel maupun PD Lubuklinggau yang telah menyelenggarakan standarisasi ini.

“Dengan era globalisasi memang harus kita lakukan pengawasan khususnya kepada guru ngaji. Juga guna mencegah paham ekstrim dan radikalisme, ini juga berfungsi semua pihak baik guru dan murid memang harus dibekali ilmu Alqur’an, bisa paham isi kandungan dan membaca yang baik dan benar,” ujar Sekda.

Ia juga merasa terbantu dengan kehadiran BKPRMI untuk merealisasikan program-program kerja Pemkot Lubuklinggau khususnya bidang keagamaan.

“Pemkot Lubuklinggau juga serius dalam membimbing, membina, dan merangkul organisasi keagamaan dengan membantu melalui APBD. Bahkan Pemkot juga ada Program Marase yang berfokus untuk memakmurkan masjid. Kita juga bekerjasama dengan Bank SumselBabel untuk memberikan pinjaman kepada pelaku usaha masyarakat yang berada di sekitar masjid dengan dijamin oleh Masjid. Modal ini sampai Rp10 Juta,” terang Sekda.

Sambutan Sekda diakhiri dengan membuka secara resmi acara launching standarisasi guru ngaji ini.

Diketahui Lubuklinggau sendiri merupakan daerah ke 4 yang telah menyelenggarakan standarisasi ini setelah Kabupaten PALI, Kota Palembang, dan Kabupaten OKI.

Turut hadir juga dalam acara launching Sekretaris Kesbangpol, Taufik Hidayat dan Ketua LPTQ Kota Lubuklinggau, Ahmad Gusti Yusuf, serta seluruh jajaran DPD BKPRMI Kota Lubuklinggau.

error: Maaf Konten Di Proteksi