EKOSISTEM SUNGAI SEBAGAI PENOPANG KEHIDUPAN MASYARAKAT SUMATERA SELATAN

 

Oleh: Kerin Kirana Ameliya

(Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UIN Raden Fatah Palembang)

 

PENDAHULUAN

Ekosistem sungai memiliki peran yang vital dalam menopang kehidupan masyarakat Sumatera Selatan, sebuah provinsi yang kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya alamnya. Sungai-sungai di wilayah ini bukan hanya menjadi sumber air bersih dan sumber daya alam yang penting, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung keberlangsungan ekosistem secara keseluruhan. Keberadaan sungai-sungai ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan bagi aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.

Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam tentang bagaimana ekosistem sungai menjadi penopang kehidupan bagi masyarakat Sumatera Selatan. Kita akan mempelajari beragam aspek yang mencakup keanekaragaman hayati sungai, peran ekosistem sungai dalam menyediakan sumber daya bagi kehidupan manusia, tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian ekosistem sungai, serta upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan ekosistem sungai ini.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang ekosistem sungai Sumatera Selatan, diharapkan kita dapat mengapresiasi nilai pentingnya dan bersama-sama berkontribusi dalam upaya pelestariannya demi kesejahteraan dan keberlanjutan bagi masyarakat Sumatera Selatan dan generasi mendatang.

KEANEKARAGAMAN HAYATI SUNGAI SUMATERA SELATAN

Sungai-sungai di Sumatera Selatan menawarkan beragam spesies flora dan fauna yang unik. Berikut adalah beberapa contoh keanekaragaman hayati yang dapat ditemui di sungai- sungai tersebut: (Agustriani, 2020)

 

Kategori Keanekaragaman Hayati Contoh Spesies;

1 Ikan Baung (Mystus nemurus), Patin (Pangasius spp.), dll.

2 Tumbuhan Air Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), Salvinia spp.,

Dll.

3 Burung Burung Raja Udang (Alcedinidae), Burung Air

(Ardeidae), dll.

4 Mamalia Berang-berang (Myocastor coypus), Tupai

(Scandentia), dll.

5 Serangga Capung (Odonata), Kepik (Coleoptera), dll.

 

PERAN EKOSISTEM SUNGAI DALAM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

 

Ekosistem sungai memberikan berbagai manfaat langsung dan tidak langsung bagi kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan. Beberapa contoh kontribusinya meliputi:

Pasokan Air Bersih: Data dari Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Selatan menunjukkan jumlah pasokan air bersih yang berasal dari sungai-sungai di wilayah tersebut.

Sumber Pangan: Data Departemen Perikanan dan Kelautan Sumatera Selatan mencatat produksi ikan dari sungai-sungai lokal yang menjadi sumber pangan utama bagi masyarakat.

Irigasi Pertanian: Data dari Kementerian Pertanian Sumatera Selatan menggambarkan luas lahan pertanian yang mengandalkan air irigasi dari sungai-sungai di wilayah tersebut.

Transportasi dan Komunikasi: Data dari Departemen Transportasi Sumatera Selatan menunjukkan volume barang dan orang yang diangkut melalui transportasi sungai.

Data yang mendukung

Peran Ekosistem Sungai Data dari Pemerintah Sumsel

Pasokan air bersih Jumlah pasokan air bersih dari sungai: 500 m3/hari

Sumber pangan Produksi ikan dari sungai: 300 ton/tahun

3 Irigasi pertanian Luas lahan pertanian yang diirigasi oleh sungai: 500Ha

Transfortasi dan komunikasi Volume transportasi sungai: 100 ton/orang per Tahu

TANTANGAN DALAM PELESTARIAN EKOSISTEM SUNGAI

 

Meskipun ekosistem sungai di Sumatera Selatan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, namun, mereka juga menghadapi berbagai tantangan yang mengancam kelestariannya. Penulis akan mengeksplorasi beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pelestarian ekosistem sungai Sumatera Selatan.

Pencemaran Air: Aktivitas industri, pertanian, dan domestik sering kali menyebabkan pencemaran air sungai dengan limbah industri, pestisida pertanian, dan limbah domestik. Hal ini mengancam kehidupan organisme air dan kesehatan manusia yang bergantung pada air sungai.

Kerusakan Habitat: Deforestasi, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur menyebabkan kerusakan habitat alami di sepanjang sungai. Hilangnya hutan riparian dan perubahan penggunaan lahan mengurangi keanekaragaman hayati dan mempengaruhi kualitas air sungai.

Penangkapan Ikan Berlebihan: Praktik penangkapan ikan yang berlebihan, termasuk

menggunakan alat tangkap yang merusak, mengancam keberlanjutan populasi ikan di sungai-sungai Sumatera Selatan. Hal ini mengakibatkan penurunan jumlah ikan yang tersedia untuk masyarakat dan merusak ekosistem sungai.

Perubahan Iklim: Perubahan iklim global menyebabkan peningkatan suhu, perubahan pola hujan, dan kenaikan permukaan air laut yang dapat mempengaruhi ekosistem sungai. Hal ini dapat menyebabkan banji

UPAYA PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN BERKELANJUTAN

Pelestarian dan pengelolaan berkelanjutan dari ekosistem sungai di Sumatera Selatan menjadi suatu keharusan untuk menjaga keberlangsungan hidup masyarakat dan lingkungan. Dalam essay ini, penulis mengeksplorasi berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah , LSM, dan masyarakat setempat untuk melestarikan sungai-sungai di Sumatera Selatan.

Pembangunan Bendungan dan Waduk: Pembangunan bendungan dan waduk yang ramah lingkungan dilakukan untuk mengatur aliran sungai, menyediakan pasokan air irigasi yang stabil, dan mengurangi risiko banjir. Pembangunan ini dilakukan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan serta keseimbangan ekosistem sungai.

Pengolahan Limbah: Pemerintah bersama LSM dan sektor swasta bekerja sama dalam pengembangan sistem pengolahan limbah yang efektif. Pabrik-pabrik dan rumah tangga

 

di sepanjang sungai dilengkapi dengan fasilitas pengolahan limbah untuk mengurangi pencemaran air.

Reboisasi Hutan Riparian: Program reboisasi hutan riparian dilakukan untuk mengembalikan vegetasi alami di sepanjang tepian sungai. Ini membantu menjaga kestabilan sungai, menyediakan habitat bagi flora dan fauna, serta mengurangi erosi tanah dan sedimentasi.

Forum Konsultasi Masyarakat: Forum konsultasi masyarakat dibentuk untuk memfasilitasi dialog antara pemerintah, LSM, nelayan, dan masyarakat setempat tentang pengelolaan sungai yang berkelanjutan. Keputusan dan kebijakan dibuat berdasarkan konsensus dari berbagai pihak yang terlibat.

KESIMPULAN

Pelestarian ekosistem sungai di Sumatera Selatan merupakan hal yang krusial untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Sungai-sungai ini tidak hanya menyediakan sumber daya alam yang penting, tetapi juga memiliki peran ekologis, ekonomis, dan sosial yang besar bagi wilayah tersebut. Upaya pelestarian dan pengelolaan berkelanjutan telah dilakukan melalui pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang efisien, rehabilitasi habitat sungai, dan kolaborasi antar-stakeholder. Inisiatif-inisiatif ini menjadi landasan untuk menjaga ekosistem sungai tetap lestari dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Sumatera Selatan. Namun, masih ada tantangan yang perlu dihadapi, seperti pencemaran air, kerusakan habitat, penangkapan ikan berlebihan, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masyarakat setempat masih sangat diperlukan dalam menjaga keberlanjutan sungai-sungai tersebut. Dengan komitmen yang kuat dan tindakan yang berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa ekosistem sungai Sumatera Selatan tetap berfungsi secara optimal, memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan, baik untuk generasi saat ini maupun yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Agustriani, F., Purwiyanto, A.I.S., Putri, W.A.E., dan Fauziyah, F. (2020). Biodiversity of Fishes in Musi Estuary, South Sumatra, Indonesia. Jurnal Lahan Suboptimal, 9(2), 192- 198. (*)

error: Maaf Konten Di Proteksi