DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

Oleh: Amanda HendaTiana

PENDAHULUAN

Polusi adalah penambahan zat atau energi yang mengganggu keseimbangan alam atau lingkungan, baik dalam bentuk cair, padat, atau gas, yang dapat merusak kehidupan atau kesehatan makhluk hidup. Ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk industri, kendaraan bermotor, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya. Isu tentang pencemaran atau polusi dalam dasawarsa terakhir ini semakin hangat dibicarakan. Hal ini terkait dengan realitas perubahan alam dan iklim yang dirasakan oleh penduduk bumi. Adanya fenomena pemanasan global (global warming) dengan segala dampak yang ditimbulkan benar-benar dirasakan oleh umat manusia. Hal ini tidak lepas dari aktivitas manusia disamping faktor alam pencemaran udara yang disebabkan dari kebakaran hutan, menimbulkan beberapa dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat.

PEMBAHASAN

Pencemaran udara adalah kondisi ketika udara tercemar oleh zat atau partikel yang tidak sehat bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi karena berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, industri, pertanian, transportasi, dan pembuangan limbah. Pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan sepertia gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, gangguan neurologis, dan bahkan kematian.

Menurut (Waluyo, 2011) Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah ditetapkan. Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi 3 yaitu: (1) sumber perkotaan dan industri; (2) sumber pedesaan/pertanian; (3) sumber alami.

Udara adalah salah satu elemen yang sangat penting bagi penunjang semua makhluk. Bisa kalian bayangkan bagaimana jika di dunia ini tidak ada sedikit saja, maka semua akan mati karena tidak bisa bernafas. Bukan itu saja peran penting dari udara ini bukan hanya digunakan untuk manusia tapi semua makhluk hidup. Maka dari itu manusia selaku makhluk yang mempunyai akal dan pikiran harus bertanggung jawab atas kondisi kesehatan dan fikiran udara sendiri.

Sumber pencemaran udara untuk wilayah pedesaan/pertanian yaitu dengan penggunaan pestisida sebagai zat senyawa kimia (zat pengatur tumbuh dan perangsang tumbuh), virus dan zat lain-lain yang digunakan untuk melakukan perlindungan tanaman atau bagian tanaman. Udara yang telah terkontaminasi zat pencemar disebut udara tercemar yang dapat merusak lingkungan dan kehidupan manusia. Pencemaran udara semakin memburuk seiring dengan kemajuane teknologi, dimana dengan kemajuan teknologi sehingga sumber penghasil polusi udara semakin meningkat.

 

Pencemaran udara disebabkan oleh zat-zat pencemar udara atau yang biasa disebut dengan polutan.Setiap polutan memiliki dampak yang berbeda-beda antara jenis satu dengan Jenis yang lainnya. Zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara diantara: Karbon Monoksida

(CO), Karbon Dioksida (CO2), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Hidrokarbon

(HC), Chlorouorocarbon (CFC), Timbal (Pb), dan Partikular (PM10). Zat polutan di udara bebas

memiliki beberapa sifat bentuknya yaitu ada memiliki bau, ada yang tidak memiliki bau, dapat dilihat, tidak dapat dilihat, dan berwarna atau tak berwarna. (Abidin dan Hasibuan, 2019)

Ada banyak dampak yang dihasilkan dari pencemaran udara di antaranya: Pencemaran udara dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia, termasuk masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, ada

beberapa penyebab utama tercemarnya udara, termasuk:

a. Emisi Kendaraan Bermotor: Gas buang dari kendaraan bermotor merupakan penyumbang utama polusi udara, terutama di daerah perkotaan dengan lalu lintas yang padat.

b. Industri: Proses industri seperti pembakaran batu bara, minyak, dan gas, serta penggunaan bahan kimia dalam produksi dapat menghasilkan polutan udara seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan partikulat.

c. Pembakaran Biomassa: Pembakaran kayu, batu bara, dan limbah pertanian juga menjadi penyumbang besar polusi udara, terutama di daerah pedesaan atau di negara-negara yang masih mengandalkan sumber energi tradisional.

d. Pembangkit Listrik: Pembangkit listrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama dapat menghasilkan emisi yang mencemari udara.

e. Aktivitas Pertanian: Penggunaan pupuk kimia dan pengelolaan limbah ternak dapat menghasilkan gas rumah kaca seperti metana dan nitrogen oksida.

f. Polutan Indoor: Polusi udara tidak hanya terjadi di luar ruangan, tetapi juga di dalam ruangan akibat penggunaan bahan kimia rumah tangga, asap rokok, dan masalah ventilasi yang buruk.

g. Pembakaran Sampah: Pembakaran sampah terbuka dapat menghasilkan asap dan gas beracun yang mencemari udara.

Meskipun polusi udara merupakan masalah kompleks, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko dampaknya terhadap kesehatan:

a. Menggunakan Transportasi Berkelanjutan: Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke transportasi umum, sepeda, atau berjalan kaki dapat mengurangi emisi gas buangyang mencemari udara.

b. Peningkatan Industri Bersih: Industri dapat mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan mematuhi regulasi emisi yang ketat untuk mengurangi dampak polusi udara.

c. Penggunaan Energi Bersih: Beralih ke sumber energi terbarukan seperti matahari,angin, dan hidroelektrik dapat mengurangi emisi polutan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

 

d. Pemantauan Kualitas Udara: Pemerintah dan lembaga terkait perlu melaksanakan pemantauan kualitas udara secara rutin untuk mengukur tingkat polusi udara dan mengambil tindakan jika melebihi ambang batas yang ditetapkan.

e. Promosi Pemakaian Masker: Di daerah dengan kualitas udara buruk,penggunaan masker khusus (misalnya masker N95) dapat membantu mengurangi risiko paparan langsung terhadap partikel berbahaya.

f. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Edukasi tentang dampak polusi udara bagi kesehatan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri sendiri dan lingkungan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat.

Selanjutnya efek yang ditimbulkan pada lingkungan ekosistem adalah kerusakan dimana Lingkungan ekosistem tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup seperti akibat kebakaran hutan merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan polutan dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.

Polutan tersebut berasal dari knalpot mobil dan industri yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara.Diatmosfir, polutan tersebut membentuk asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Akhirnya mereka jatuh ke tanah sebagai hujan asam. Selanjutnya yang terjadi adalah bencana bagi kehidupan makhluk hidup. Sebagai contoh peristiwa kebakaran yang terjadi di Kalimantan dan Pekanbaru tentunya mengakibatkan kondisi udara yang sangat membahayakan kesehatan. Masyarakan akan terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA) akibat menghirup udara yang bercamput asap hasil kebakaran hutan(Indyah, 2005)

Kesadaran adalah sadar akan perilaku atau perbuatan yang dilakukan. Kesadaran tentang lingkungan hidup mencakup banyak segi, antara lain segi kognitif (pengetahuan dan ketrampilan), segi afektif (sikap), dan segi perilaku seseorang ketika terlibat dalam sebuah Aksi lingkungan secara perorangan atau kelompok. Menjaga lingkungan di sekitar kita merupakan aspek dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Banyak cara sederhana yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menjaga lingkungan diantara dengan membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan dengan menanam kembali tumbuhan atau pohon baik disekitar rumah, pinggir jalan maupun hutan.

Dengan adanya penghijauan dapat memberikan udara yang segar dan membantu mengurangi efek dari pencemaran udara.Tentunya dalam mewujudkan lingkungan yang bersih perlu adanya kesadaran bagi semua pihak baik itu masyarakat, pemerintah maupun penghasil limbah polusi udara, agar dapat bersama-sama menjaga dang mengatasi pencemaran udara. Penyuluhan kesehatan adalah proses pendidikan dan informasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan perilaku sehat masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka. Tujuannya adalah untuk mencegah penyakit, mengurangi

risiko kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk seminar, lokakarya, kampanye publik, pemberian brosur, konseling, serta melalui media sosial dan platform digital lainnya. Hal ini mencakup informasi tentang gizi, kebersihan diri, kebugaran fisik, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, manajemen stres, penggunaan obat-obatan yang aman, dan lain-
lain.

Penanggulangan pencemaran udara melibatkan serangkaian tindakan untuk mengurangi emisi polutan udara dan melindungi kualitas udara. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara termasuk:
a. Regulasi dan Kebijakan: Menerapkan regulasi dan kebijakan yang ketat terhadap emisi kendaraan bermotor, industri, pembangkit listrik, dan sumber pencemar lainnya.
b. Promosi Transportasi Berkelanjutan: Mendorong penggunaan transportasi umum, sepeda, dan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi dari kendaraan bermotor.
c. Teknologi Ramah Lingkungan: Meningkatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam industri dan transportasi, seperti kendaraan listrik, energi terbarukan, dan proses produksi yang lebih bersih.
d. Penghijauan Kota: Menanam lebih banyak pohon dan menciptakan ruang terbuka hijau untuk menyaring polutan udara dan meningkatkan kualitas udara.
e. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk pencemaran udara dan mendorong perilaku yang lebih ramah lingkungan, seperti pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan penggunaan energi bersih.
f. Pengawasan dan Pengukuran: Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap kualitas udara dan mengambil tindakan cepat jika terjadi peningkatan polusi udara yang signifikan.
g. Penggunaan Teknologi Pembersih Udara: Memasang perangkat penjernih udara seperti filter udara dan scrubber pada sumber-sumber polusi udara untuk mengurangi emisi.
h. Kerjasama Internasional: Berkolaborasi dengan negara-negara lain untuk mengatasi pencemaran udara lintas batas dan mempromosikan solusi global untuk masalah polusi udara.

 

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, J., Hasibuan, F.A. (2019). PENGARUH DAMPAK PENCEMARAN UDARA
KESEHATAN UNTUK MENAMBAH PEMAHAMAN MASYARAKAT AWAM
TENTANG BAHAYA DARI POLUSI UDARA. Pekanbaru
Waluyo, E.C. (2011). Kajian Tingkat Pencemaran Sulfur Dioksida Dari Industri Di Beberapa
Daerah Di Indonesia. Berita Dirgantara Vol. 12 No. 4 Desember 2011: 132-137.
Indyah, S. A. (2005). Pendidikan Lingkungan Hidup Tentang Bahaya Polutan Udara. Cakrawala
Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No. 3

 

 

 

 

error: Maaf Konten Di Proteksi
Exit mobile version