Lubuk Linggau, BLLG — Prestasi gemilang kembali diraih Kota Lubuk Linggau melalui Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan katagori Inclinator Pariwisata Terpanjang di Indonesia. Penghargaan itu resmi diberikan pada Selasa (17/10/23) siang.
Pencatatan rekor itu digelar di Puncak Bukit Sulap, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuk Linggau.
Penghargaan Rekor MURI tersebut diterima Penjabat (Pj) Walikota Lubuk Linggau pada acara Rapat Paripurna DPRD dalam Rangka HUT ke-22 Kota Lubuk Linggau di Kantor DPRD Kota Lubuk Linggau.
Dalam sambutannya, Pj. Walikota Lubuk Linggau, H. Trisko Defriyansa menyampaikan syukur dan terima kasih atas kolaborasi dan sinergi semua pihak yang telah mencetak rekor MURI tersebut.
“Ini merupakan wujud rasa terima kasih kami kepada masyarakat Kota Lubuk Linggau, terkhusus untuk Bapak Walikota sebelumnya H.SN. Prana putra Sohe sehingga dapat membangun Inclinator Pariwisata Terpanjang di Indonesia. Tentunya hasil kolaborasi pemerintah daerah dengan para stakeholder, yang mana nantinya ini dapat digunakan masyarakat kita untuk destinasi wisata,” ucap Trisko dalam keterangan pers.
Pada kesempatan tersebut,Trisko juga mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama mewujudkan Kota Lubuk Linggau yang lebih maju, berkembang dan berdaya saing.
“Melalui momentum ini, mari bersama-sama kita berdoa dan bergerak bersama, semoga di usianya yang ke-22 ini, Kota Lubuk Linggau dapat lebih maju, lebih berkembang dan semakin berdaya saing menuju masyarakat madani,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Lubuk Linggau, Achmad Asril Asri ST, M.Si, melalui (Kabid) Cipta Karya H. Taufik Qurrahman, saat di wawancarai Berita Lubuklinggau juga mengungkapkan syukurnya.
“Alhamdulilah Inclinator bukit sulap mendapatkan Rekor Muri terpanjang di kelas Pariwisata dengan jumlah 410 Meter dengan kemiringan bervariatif. Insya Allah dalam waktu dekat ini, kita akan duduk bersama beberapa stakeholder mulai dari Disbudpar sampai PT. Linggau Bisa, untuk rapat membahas layanan dan pengolahan inclinator kedepannya seperti apa,” jelas Taufik.
Rekor muri ini sendiri diserahkan langsung oleh senior Manager Museum Rekor Indonesia, Triyono langsung di puncak Bukit Sulap.
Untuk diketahui, Inclinator Bukit sulap ini sudah dilengkapi keamanan safety gear dan ARD (Automatic Rescue Device) untuk Evakuasi Mandiri, tentunya inclinator ini sendiri memiliki 3 kabel sling pada inclinator A dan 4 kabel sling pada inclinator B yang masing masing memiliki kekuatan untuk menampung daya berat hampir 6 ton. Pekerjaan perbaikan Inclinator Bukit Sulap ini juga menggunakan tenaga ahli dan pekerja berpengalaman yang juga membangun proyek IKN (Ibu Kota Negara) Indonesia di Kalimantan Timur.
“Jadi kalo untuk keselamatan dan keamanan inclinator Insya Allah terjaga, masyarakat tanpa perlu khawatir, Inclinator Bukit Sulap ini sudah Laik dan dilengkapi keamanan ganda karena menggunakan Safety Gear,” tutup Taufik.