HMI Kecam Keras Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Anggota DPRD Kota Lubuk Linggau

Lubuk Linggau —Dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuk Linggau terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) bersama sejumlah rekannya mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya adalah pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lubuk Linggau, yang menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan tersebut.

Ketua Umum HMI Cabang Lubuk Linggau, melalui Wakil Sekretaris Lingkungan Hidup dan HAM, Ali Topan S.AP, menegaskan bahwa tindakan kekerasan tersebut adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia, hukum, dan etika sebagai pejabat publik.

Insiden yang melibatkan korban bernama Windi Priati (46) ini terjadi pada Senin malam, 25 November 2024, di kediaman korban di Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I.

“Berdasarkan laporan resmi korban dengan Nomor STTLP/B/333/XI/2024/SPKT/POLRES LUBUK LINGGAU/POLDA SUMSEL, kami mengecam keras dugaan penganiayaan ini. Tidak ada tempat bagi kekerasan dalam masyarakat yang beradab, terlebih lagi jika dilakukan oleh pejabat publik,” tegas Ali Topan, Selasa (26/11/2024).

Ali Topan juga mendesak agar Polres Lubuk Linggau segera menindaklanjuti laporan korban secara cepat dan profesional. Ia menekankan bahwa tidak boleh ada perlakuan istimewa bagi pelaku, siapa pun dia, demi menjunjung tinggi supremasi hukum dan keadilan.

“Kami meminta aparat bertindak tegas dan transparan dalam memproses kasus ini. Jika hukum tidak ditegakkan dengan serius, HMI bersama elemen masyarakat lainnya siap menggelar aksi besar-besaran sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan,” tambahnya.

Selain itu, HMI Cabang Lubuk Linggau mendesak DPRD Kota Lubuk Linggau untuk segera memberikan klarifikasi resmi terkait kasus ini. Menurut Ali Topan, lembaga tersebut harus mengambil langkah etik untuk menjaga integritas dan moralitas sebagai representasi rakyat.

“Kami menyerukan seluruh elemen masyarakat untuk mengawal kasus ini hingga selesai. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Jika keadilan tidak hadir, kami tidak akan tinggal diam dan siap menggunakan kekuatan rakyat untuk memastikan keadilan ditegakkan,” tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak DPRD Kota Lubuk Linggau belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Masyarakat berharap agar hukum dapat ditegakkan dengan adil demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan. (*)

error: Maaf Konten Di Proteksi